Senin, 19 April 2010

Sadar Keuangan, Hindari Korupsi

Aduh.., lagi-lagi berita korupsi menghiasi media masa kita. Prihatin pasti, namun bagaimana mengantisipasi perilaku atau niat korupsi dalam diri kita. Kalau sama-sama kita perhatikan,korupsi dilakukan karena sang pelaku ingin memiliki penghasilan lebih. Namun lagi - lagi jalan yang ditempuh tidak benar. Mereka beranggapan dengan memiliki uang dan aset dalam jumlah besar akan aman, bahagia, selamat sampai tujuh keturunan. Tetapi sesungguhnya meraka tidak tahu berapa sebenarnya jumlah uang, harta dan aset yang harus dimiliki agar merasa aman. Dengan ketidaktahuan tersebut membuat para pelaku korupsi senantiasa terus mengulang-ulang perbuatannya karena tidak pernah merasa cukup. Hal itulah yang disebut tidak sadar keuangan. Jika seseorang sadar keuangan,orang tersebut akan dapat mengetahui dengan jelas berapa kebutuhannya saat ini dan yang akan datang. Kesadaran akan keuangan tersebut akan mendorong untuk mengelola penghasilan yang ada sebaik mungkin dan mencari tambahan penghasilan yang halal. Dengan penghasilan yang ada sekarang apabila tidak cukup hendaknya dapat bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Para pelaku korupsi notabene adalah orang - orang yang cerdas, terbukti mampu menciptakan cara yang "aman" untuk memuluskan aksinya. Kalau akhirnya ketahuan mereka menganggapnya sebagai "resiko pekerjaan". Aduh..kalau begitu yaaa lebih baik cari rizki yang halal saja karena korupsi atau tidak sama-sama harus berfikir kreatif dan inovatif. Hasil dari kerja bisa untuk konsumsi sebagian dan untuk investasi sebagai bekal hari depan. Mari tingkatkan kesadaran tentang keuangan, hindari korupsi.

Selasa, 06 April 2010

Target Keuangan Yang Berlebihan

Baru saja kita dikejutkan kembali oleh peristiwa korupsi oleh seorang oknum pegawai pajak beserta anggota jaringannya. Sebagai rakyat biasa yang berpenghasilan biasa-biasa saja tentu saya dan anda merasa heran bagaimana mereka yang sedang diperiksa berwajib tersebut mengelola keuangannya. Sebagai manusia biasa tentu wajar jika kita ingin kaya, senang, hidup enak dan sebagainya. Perlu juga kita menetapkan target seberapa lama waktu untuk memenuhi dan mencapai target tersebut. Apabila seorang pegawai dengan masa kerja 5 tahunan memiliki target memiliki mobil mewah, rumah mewah dan sebagainya yang serba mewah tentu sebuah target yang aneh. Kenapa demikian..?? Karena seorang pegawai penghasilannya cenderung tetap atau kenaikannya lambat dibandingkan seorang pengusaha yang tergolong sukses. Atau seorang pejabat lembaga pemerintah yang menurut kita sudah berpenghasilan layak tetapi kok masih korupsi uang negara,tentu ada yang salah dalam target keuangannya dalam hal ini target yang berlebihan. Target keuangan yang berlebihan cenderung membuat seseorang mengambil jalan pintas yang kadang-kadang mendekati "bahaya". Kebutuhan hidup manusia pada dasarnya sama yang membuat berbeda hanya keinginan yang berlebihan. Seorang pasangan pengantin baru tentu kebutuhannya tidak sama dengan pasangan senior. Seorang birokrat tidak layak memiliki keinginan laksana konglomerat yang telah jatuh bangun dengan bisnisnya sehingga sukses dengan baik dan benar. Pertanyaannya,apakah tidak diperkenankan seseorang mempunyai harapan dan penghasilan lebih..?? Tentu boleh dan sangat dianjurkan agar kita terdorong untuk senantiasa kreatif menciptakan peluang penghasilan tambahan. Untuk dapat sukses mendapatkan pengasilan lebih diluar gaji bagi pegawai atau bagi wiraswasta berikut ini tips agar aman :
1. Selamatkan aset berharga anda saat ini yaitu sumber penghasilan yang ada sekarang jangan sampai terbengkalai hanya karena cari job sampingan.
2. Target keuangan atau hasil yang dicapai jangan terlalu berlebihan,dalam artian cukup separuh atau maksimal sama dengan penghasilan rutin yang ada sekarang.
3. Jangan melanggar hukum/ aturan baik hukum yang berlaku di negara atau yang berlaku di tempat kerja sekarang.