Rabu, 20 Juli 2011

Cukup Tidak Cukup Harus Bisa Menabung

Menabung  yang artinya menyisihkan harta untuk tujuan hari depan bisa jadi merupakan suatu kebiasaan yang berat. Menabung merupakan sebuah habit atau kebiasaan positif yang bisa dibentuk dengan penyadaran diri  tentang pentingnya hal tersebut. Masyarakat  petani telah memiliki kebiasaan menabung bahan makanan di dalam lumbung baik lumbung pribadi maupun lumbung desa untuk mengantisipasi masa paceklik pendek saat musim tanam berikutnya dan mengantisipasi masa paceklik panjang  jika terjadi kemarau panjang, wabah hama atau gagal panen lainnya. Dengan demikian saat tidak terjadi panen masih ada bahan makanan untuk dikonsumsi.
Bagaimana dengan masyarakat perkotaan atau masyarakat yang tidak bermatapencaharian sebagai petani? Masyarakat yang bukan petani jenis penghasilannya sebagian besar dalam bentuk uang sebagai gaji,upah atau hasil usaha yang diterima dalam periode tertentu baik harian,mingguan maupun bulanan. Masa paceklik pada pekerjaan jenis ini adalah masa menunggu dari masa penghasilan tiap periodenya. Kemampuan menabung untuk memenuhi kebutuhan selama masa gajian ke masa gajian berikutnya dapat menghindarkan diri dari kekurangan kebutuhan konsumsi rutin.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan sebelum menunggu masa gajian berikutnya sesungguhnya merupakan menabung yang semu.  Dinamakan menabung semu karena ketahanan atas dana atau harta yang disimpan sangat pendek, karena bisa jadi dana yang disimpan akan habis atau sengaja dihamburkan menjelang tiba masa gajian berikutnya. Namun demikian tidak ada salahnya hal tersebut dilakukan sebagai bentuk latihan menabung, selanjutnya ketahanan dana/harta yang disimpan bisa diperpanjang untuk 2,3,4 kali masa gajian berikutnya.
Dengan memperpanjang ketahanan dana/harta simpanan,akan menjaga diri kita dari berhutang atau meminta-minta pada saat terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi  misalnya gaji terlambat, sakit, kecelakaan dsb. Tabungan dan ketahanan dana/harta yang disimpan dapat dibuat lebih banyak dan lebih lama untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar setelah antisipasi terhadap kondisi darurat tercukupi.
Bagaimana jika tidak bisa menabung karena uang yang diperoleh sudah habis untuk kebutuhan hidup. Kembali pada suatu sikap dan niat menabung itu sendiri sejauh mana telah menjadi tekad yang kuat. Sebagian orang bijak menganjurkan untuk menabung didepan yang artinya menyisihkan penghasilan sebelum dibelanjakan atau untuk keperluan lainnya. Sehingga tabungan benar-benar diciptakan secara sadar bukan sebagai penampungan uang sisa pengeluaran. Jika menabung hanya mengandalkan uang sisa pengeluaran bisa mengakibatkan gagal menabung atau nilai dana yang ditabung menjadi sangat kecil. Dengan nilai tabungan yang kecil menyebabkan ketahanan dana yang ditabung menjadi sangat lemah, hanya cukup untuk mengantisipasi kondisi darurat yang kecil-kecil saja bukan tujuan jangka panjang yang besar.
Seandainya tetap dirasakan tidak cukup juga menyisihkan dana yang diperoleh dari gaji atau sumber penghasilan yang ada sekarang, maka harus mengupayakan adanya penghasilan tambahan diluar penghasilan utama. Maka jelas sudah posting atas penghasilan yang diterima. Penghasilan utama untuk memenuhi pengeluaran rutin harian, sedangkan penghasilan tambahan hanya untuk mengisi pos tabungan. Demikianlah solusi menciptakan tabungan berdasarkan niat yang kuat menyisihkan penghasilan utama atau mencari penghasilan tambahan diluar penghasilan utama. 

Selasa, 19 Juli 2011

Makna Menabung Yang Semakin Luas

Menabung secara harfiah berasal dari memasukkan sesuatu yang berharga biasanya uang kedalam tabung. Tabung sebagai sarana menyimpan barang berharga untuk tujuan lain hari. Dalam masyarakat yang berkultur agraris dengan mata pencaharian utama pertanian dan perkebunan terdapat kebiasaan menabung dalam bentuk bahan makanan seperti padi dan palawija di dalam lumbung. Pelajaran menabung oleh orang tua kepada anak juga dengan cara memasukkan uang kedalam tabung bambu pada masyarakat pedesaan atau dalam tabung dengan nama celengan dari bahan tanah liat, plastik dan logam kaleng.
Seiring dengan tumbuhnya industri perbankan dan industri keuangan lainnya, makna menabung menjadi menyimpan uang dengan membuka rekening di bank dalam bentuk tabungan atau deposito. Dalam hal ini menabung tidak lagi memasukkan uang ke dalam tabung atau menyimpan di dalam celengan yang dapat dirasakan fisik keberadaan uang tersebut dengan menggoyangkan celengan untuk menikmati suara uang didalamnya. Sedangkan menyimpan uang di bank atau di lembaga keuangan lain menukar fisik uang dengan catatan diatas kertas buku tabungan atau rekening koran. Menyimpan uang di dalam tabung,celengan atau diluar lembaga keuangan lainnya menjadikan uang tidak bermanfaat bagi orang lain dan uang menjadi tidak memiliki nilai tambah dalam bentuk bagi hasil atau profit investasi.
Menabung dalam arti menyimpan dana atau kekayaan yang dimiliki saat ini untuk tujuan esok dalam jangka pendek maupun jangka panjang telah meluas tidak hanya menyimpan uang di tabung,celengan dan deposito di bank. Berkembangnya industri keuangan oleh bank,asuransi,pegadaian,pasarmodal dan lain-lain menjadikan makna menabung khususnya menyimpan uang dalam jumlah besar dan untuk jangka lebih panjang menjadi lebih luas. Menabung bisa dalam bentuk asuransi, reksadana, saham, obligasi, logam-mulia, properti dan lain-lain. Menabung dalam bentuk asuransi mengandung manfaat perlindungan terhadap kesehatan, kematian, kecelakaan dan ada potensi pertumbuhan dana yang disimpan. Sedangkan menabung dalam bentuk reksadana, saham, obligasi, logam-mulia dan properti akan meningkatkan nilai dana atau kekayaan serta melindungi nilainya dari tekanan inflasi. Apapun jenis produk tabungan yang dipilih semua mengandung nilai positif untuk menyisihkan dana/kekayaan yang dimiliki saat ini untuk tujuan masa depan lebih baik.