Merancang tujuan kehidupan dengan mengatur keuangan dari proses menghasilkan, membelanjakan, menyimpan dan menabung menuju pribadi, keluarga, masyarakat, negara yang sehat mulia sejahtera
Rabu, 20 Juli 2011
Cukup Tidak Cukup Harus Bisa Menabung
Selasa, 19 Juli 2011
Makna Menabung Yang Semakin Luas
Menabung dalam arti menyimpan dana atau kekayaan yang dimiliki saat ini untuk tujuan esok dalam jangka pendek maupun jangka panjang telah meluas tidak hanya menyimpan uang di tabung,celengan dan deposito di bank. Berkembangnya industri keuangan oleh bank,asuransi,pegadaian,pasarmodal dan lain-lain menjadikan makna menabung khususnya menyimpan uang dalam jumlah besar dan untuk jangka lebih panjang menjadi lebih luas. Menabung bisa dalam bentuk asuransi, reksadana, saham, obligasi, logam-mulia, properti dan lain-lain. Menabung dalam bentuk asuransi mengandung manfaat perlindungan terhadap kesehatan, kematian, kecelakaan dan ada potensi pertumbuhan dana yang disimpan. Sedangkan menabung dalam bentuk reksadana, saham, obligasi, logam-mulia dan properti akan meningkatkan nilai dana atau kekayaan serta melindungi nilainya dari tekanan inflasi. Apapun jenis produk tabungan yang dipilih semua mengandung nilai positif untuk menyisihkan dana/kekayaan yang dimiliki saat ini untuk tujuan masa depan lebih baik.
Selasa, 14 September 2010
Keuangan Pasca Lebaran
Senin, 19 April 2010
Sadar Keuangan, Hindari Korupsi
Selasa, 06 April 2010
Target Keuangan Yang Berlebihan
2. Target keuangan atau hasil yang dicapai jangan terlalu berlebihan,dalam artian cukup separuh atau maksimal sama dengan penghasilan rutin yang ada sekarang.
3. Jangan melanggar hukum/ aturan baik hukum yang berlaku di negara atau yang berlaku di tempat kerja sekarang.
Selasa, 16 Maret 2010
Rencana Keuangan bagi Buah Hati
Alangkah bahagianya sebuah pasangan ketika dikaruniai anak sang buah hati. Segala daya upaya senantiasa dipersiapkan untuk kebaikan demi masa depannya. Mulai ASI terbaik, makanan tambahan bergizi, mainan edukatif untuk merangsang pertumbuhan otak dll. Selain hal-hal tersebut, alangkah indahnya jika orangtua juga merencanakan strategi keuangan bagi masa depan mereka. Beberapa orangtua barangkali sudah memiliki inisiatif dalam hal pengelolaan keuangan sejak anak belum lahir. Jika kita telaah berikut ini adalah kebutuhan penting untuk buah hati : makanan bergizi, kesehatan dan pendidikan yang baik untuk saat ini dan yang akan datang. Untuk kebutuhan terhadap makanan bergizi, orang tua cukup mengatur anggaran belanjanya secara cermat, jika perlu kebutuhan gizi orang tua sedikit dikurangi tanpa harus menderita demi kebutuhan gizi buah hati. Kebutuhan kesehatan merupakan hal yang rawan, perlu persiapan dana dan perhitungan yang cermat demi pos ini. Kebutuhan pendidikan juga sangat penting demi masa depannya.
Dari tiga kebutuhan tersebut, dua hal yang perlu dilakukan perencanaan keuangan secara cermat yaitu kebutuhan kesehatan dan kebutuhan pendidikan.
- Kebutuhan terhadap kesehatan seringkali dianggap kurang serius, karena banyak orang tua yang menganggap anak – anak sakitnya ya gitu-gitu aja. Cukup ke Puskesmas , pusing, keseleo, masuk angin. Bagaimana jika anak tiba-tiba menderita penyakit kritis, kena demam berdarah, jatuh dari sepeda dan masuk rumah sakit..? Waduh, bukan saya mengajak para orang tua berfikir jelek lho..tapi justru saya ingin mengajak berfikir baik. Untuk mengantisipasi hal ini anak dapat diikutsertakan dalam asuransi kesehatan/jiwa. Bagi orang tua yang berstatus PNS/BUMN/Swasta bonafide biasanya sudah mendapat fasilitas ASKES atau tunjangan kesehatan lainnya tidak masalah. Namun tidak ada salahnya menambah fasilitas asuransi bagi PNS terlebih bagi wiraswasta. Dalam hal ini asuransi kesehatan/ asuransi jiwa untuk anak dan atas nama anak bisa diambil. Keuntungannya antara lain premi rendah sekitar Rp100.000/bulan, manfaat yang tinggi diantaranya tunjangan biaya rumah sakit dan perlindungan penyakit kritis. Dan khusus asuransi jiwa, secara berkala dana tersebut dapat diambil sesuai kontrak yang ada, bisa disesuaikan dengan masa masuk jenjang SD,SMP,SMA atau Perguruan Tinggi. Itung-itung menabung tapi dapat proteksi/perlindungan.
- Kebutuhan terhadap pendidikan dapat dipersiapkan dengan menabung di bank, di asuransi, pada saham, reksadana atau mencari beasiswa. Dari berbagai alternatif tersebut dana beasiswa paling banyak diharapkan karena gratis, tapi kalau gratis itu biasanya pesaingnya banyak, dapatnya sulit dan jumlahnya sedikit. Sambil terus berusaha memburu beasiswa alangkah baiknya tetap menyiapkan rencana mandiri. Antara menabung di bank,asuransi, saham atau reksadana hanya ada beda sedikit. Khususnya jika orang tua sebagai pemberi nafkah anak meninggal dunia sebelum sekolah anak selesai, maka tabungan, saham, dan reksadana hanya diberikan sesuai nilai yang ada. Namun asuransi pendidikan memberikan nilai lebih dari simpanan yaitu adanya jaminan biaya pendidikan sampai perguruan tinggi walaupun sejak orang tua meninggal iuran preminya berhenti.
Semoga buah hati menjadi pribadi shaleh, sehat dan cerdas dengan perencanaan dana yang baik untuknya.
Selasa, 01 Desember 2009
Waspada Kartu Debit
Kartu debit umumnya sama dengan kartu ATM merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank tempat kita menabung. Dengan kartu tersebut berbagai kemudahan bisa didapatkan serasa teller ada dalam genggaman kita. Kehadiran kartu debit dalam beberapa hal telah menggantikan kartu kredit, dimana dalam segi kepraktisannya sama-sama mengurangi resiko membawa uang tunai saat berbelanja. Bedanya dalam kartu debit ada uangnya sedangkan kartu kredit tidak ada uangnya. Sehingga seolah-olah resiko kartu debit lebih kecil dari pada kartu kredit karena tidak membebani keuangan kedepan karena bukan hutang. Juga karena dengan kartu debit kita hanya bisa berbelanja sesuai “isi” kartu tersebut. Namun ada hal yang perlu diwaspadai dalam memegang kartu debit,yaitu kita seolah-olah membawa seluruh isi tabungan kita saat berbelanja. Dengan demikian resiko yang akan muncul adalah terkurasnya isi tabungan dalam sekejap saat berbelanja karena tergiur oleh banyak keinginan dan karena merasa membawa banyak uang, sehingga semua harga terasa keciiil dibandingkan isi tabungan dalam kartu debit. Untuk menghindari terkurasnya isi tabungan/kartu debit dalam sekejap,tips berikut ini bisa dicoba sbb :
- Buka rekening tabungan minimal 2 yaitu untuk menerima transfer gaji dari kantor dan untuk belanja.
- Pisahkan segera sebagian uang gaji sebulan dari rekening gaji ke rekening belanja.
- Utamakan membayar kewajiban pada negara seperti listrik,telepon,air,pajak dsb karena kalau telat sangat berbahaya.
- Setelah kewajiban pada negara terpenuhi, tunaikan segera kewajiban pada kolega karena menyangkut kredibilitas dan nama baik.
- Buat daftar belanja termasuk perkiraan total uang yang akan dikeluarkan saat belanja.
- Isi kartu debit sesuai daftar belanja dan perkiraan total nilai uang yang akan dibelanjakan, bila perlu lebihkan antara 5-10% siapa tahu barang kebutuhan sudah pada naik.